KOMMEN
KOMMEN
KOMMEN
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KOMMEN

Komunitas Mig33 Kebumen
 
IndeksPencarianLatest imagesPendaftaranLogin
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search
Latest topics
» Mig33 tool : pocket mig33 full
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeSun Apr 01, 2012 10:06 pm by adil mahmud

» terminators hack paswod
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeSun Mar 25, 2012 7:04 pm by jplonk

» aplikasi plooooooooooooooood
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeSun Mar 25, 2012 6:50 pm by jplonk

» aplikasi moderator
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeSat Mar 17, 2012 4:10 pm by rayen ku

» Pass cracker by q_ting_aje
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeWed Jan 04, 2012 4:03 am by natan2

» Cara crack password mig33 yang di hack
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeWed Jan 04, 2012 3:25 am by natan2

» Arti id mig33 kalian
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeSat Dec 24, 2011 2:51 am by thay_thay

» STMJ Auto Load V1.5 aplikasi kicker
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeFri Dec 09, 2011 1:40 pm by demian

» transfer idr di mig33
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeMon Dec 05, 2011 4:17 am by herdye

Navigation
 Portal
 Indeks
 Anggota
 Profil
 FAQ
 Pencarian
Forum
Affiliates
free forum


 

 Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 192
Join date : 29.04.09
Lokasi : Kebumen

Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Empty
PostSubyek: Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah   Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Icon_minitimeThu Jul 23, 2009 4:50 pm

Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah Bomsic10
Jakarta
- Bom meledak. Sembilan tewas, puluhan luka-luka. Korbannya memang tidak sebanyak bom Bali. Bom JW Marriot & Ritz-Carlton Jakarta itu juga tidak menimbulkan histeria massal. Itu karena kita mulai ‘terbiasa’ dengan ‘jebles jedur’ macam ini. Hanya yang tidak habis pikir, alasan bom itu diledakkan.

Di Palestina pernah tercatat bomber yang mensejarah. Dia perempuan yang sangat luar biasa. Selain alasan jihad, secara manusiawi ada rasionalisasi terhadap tindakan harakiri itu. Perbuatan itu, sesadis dan sebarbar apapun masih menyisakan respek. Tapi bom kali ini?

Nama perempuan istimewa itu adalah Salahiyah. Dia muslimah. Cantik dan taat beribadah. Dia tinggal di kamp pengungsi di Jalur Gaza. Hidup miskin dan tertekan tidak membuatnya menyerah. Dia lawan karena yakin kehidupan indah ada di kehidupan berikutnya.

Anak-anaknya masih kecil. Mereka tidak kolokan. Itu karena sadar di kamp bukan hanya mereka yang susah. Semua tetangga dan kaumnya juga sama. Israel yang represif dan ‘berencana’ melakukan genosida membuat bangsa Palestina harus terus-menerus terlilit bencana.

Salahiyah sangat tegar. Ketegarannya sudah sampai pada tahap nihilis. Tidak beda hidup dan mati. Tidak berjarak duka atau bahagia. Hatinya disemaikan taburan syukur. Dan was-was dianggapnya sebagai ujian menuju kesabaran hakiki, sabar seperti yang dikehendaki Allah.

Salahiyah telah berubah menjadi batu cadas. Angin gurun sedahsyat apa saja tidak mampu menggoyahnya. Itu akibat harmonisasi keluarga yang terkoyak. Suami dan anak-anaknya yang kecil berantakan saat bom menyulap tubuh suaminya jadi serpihan yang tidak bisa dikenali. Di usianya yang masih muda Salahiyah menjadi janda dengan tiga balita dan tanpa sanak-saudara.

Di musim kerontang, Salahiyah berjalan menuju wilayah Mesir. Menimba air bagi anak-anak yang dahaga. Di tengah hujan bom, perempuan ini melintasi kawasan tandus. Dan demi belahan jiwa dia melupakan nyawanya.


Kalau hari lagi sepi gempuran, sehabis salat subuh Salahiyah mengais rejeki ke pasar. Jualan kurma, dan hasilnya ditukar dengan makanan buat sang anak tercinta. Siklus itu rutin. Tanpa kelu dia banting tulang dan membagi kasih sayang.

Waktu merangkak. Anak lelakinya sudah mulai bisa bermain. Mainan di ‘medan perang’ adalah melempari tentara Israel, memasang bom rakitan, dan menyusup untuk meledakkan. Dari pagi hingga matahari surut anak-anak itu menantang maut. Dan jika Isyak belum pulang, itu pertanda anak-anak itu sudah menghadap Tuhan. Dia mati ditembak tentara.

Batin Salahiyah terpompa itu. Saban hari dan saban waktu. Sebagai ibu dia tidak tega melihat anak-anaknya bergumul dengan bahaya. Tapi adakah hanya anaknya yang menantang maut? Bagaimana dengan dirinya? Bagaimana pula dengan kaumnya yang terus dihujani bom dan tembakan tanpa kenal musim itu?

Ketika umur anaknya belasan tahun, tahapan lain harus dilalui. Mereka siap menjadi martir. Memantapkan keimanan untuk menjadi ‘mesin perang’. Maka saat purnama menerangi gurun dan sang anak yang beranjak remaja itu bersimpuh, Salahiyah paham. Itu saatnya dia harus melepas buah hatinya untuk menyumbangkan satu-satunya nyawa yang dia punya.

Sejak itu kabar Karim, anak lelakinya hanya sayup-sayup sampai. Salahiyah cuma berdoa agar umur anaknya agak panjang. Namun itu hanya harapan. Saat kamp dibombardir mortir, buah hati yang tersisa tergolek tak bernyawa. Mereka mati di antara puing-puing reruntuhan. Peristiwa tragis itu disusul berita kematian Karim yang meledakkan tubuhnya di pos penjagaan Israel.

Salahiyah tidak menangis. Dia hanya menggigit bibirnya. Air bening meleleh dari kelopak matanya. Dia kini sendiri. Suami, saudara, dan anak-anaknya begitu cepat meninggalkan dunia ini. Terpaan itu membuatnya bergabung dengan gerakan intifadah.

Salahiyah berubah menjadi macan betina. Bom demi bom diledakkan. Dia ditakuti lawan dan disegani kawan. Salahiyah melakukan jihad fi sabilillah, insyaallah, atau melampiaskan dendam tidak ada yang menyoal. Setidaknya, hablum minannas dan hablum minallah terpenuhi. Tapi bom Mega Kuningan? Naudzubillah hi mindzalik !

* Djoko Suud Sukahar: pemerhati budaya, tinggal di Jakarta.
detiknews.com
Kembali Ke Atas Go down
http://kommen.nstars.org
 
Bom Naudzubillah & Si Cantik Salahiyah
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
KOMMEN :: Internet dan bisnis :: Global News-
Navigasi: